BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan dari komponen atau elemen sistem yang beraktivitas dan berinteraksi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu secara logis, dimana grup elemen, baik yang bersifat fisik maupun abstrak, menempati suatu himpunan yang saling berhubungan diantara elemen-elemennya dan saling berinteraksi. Untuk mengetahui, menganalisa perilaku dari sebuah sistem dan nantinya diharapkan dapat melakukan perbaikan-perbaikan dengan berbagai alternatif tanpa membutuhkan banyak waktu & biaya, mampu meminimalisir resiko, serta tidak mengganggu operasional sistem, maka sistem nyata direpresentasikan dalam suatu bentuk model simulasi. Dalam melakukan analisa terhadap perilaku sebuah sistem sebenarnya dapat dilakukan menggunakan banyak pendekatan antara lain pendekatan matematis (operation research), pendekatan simulasi, dan lain-lain. Namun terkadang terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki setiap metode pendekatan sehingga hasil analisa yang diperoleh kurang merepresentasikan sistem yang ada. Seperti pendekatan matematis yang kurang mampu menganalisa keadaan sistem yang memiliki kompleksitas dan tingkat ketidakpastian (variabilitas) yang tinggi. Untuk mengakomodasi permasalahan tersebut maka pendekatan simulasi dapat dijadikan metode alternatif penyelesaian. Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya (state of affairs), atau proses. Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan suatu karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak. Segala bentuk perilaku sistem dapat disimulasikan namun simulasi bukanlah pendekatan utama dalam menganalisa perilaku sistem.
I.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan responsi simulasi sistem industri modul 1 “Basic Process” ini yaitu supaya mampu mempelajari dan memahami mengenai dasar-dasar simulasi dan pembuatan model simulasi dalam software Arena.
I.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan responsi ini antara lain :
- Dapat memahami dasar-dasar membuat simulasi dan permodelan dari sistem menggunakan modul “Basic Process” dalam software Arena.
- Dapat mengaplikasikannya dalam contoh nyata (melalui case study).
BAB II
DESKRIPSI PERMASALAHAN
Pada bab II ini akan dibahas tentang dasar-dasar simulasi dengan software Arena.
· Gambaran Sistem B1
- Pada sebuah perusahaan pengiriman paket KOI EXPRESS terdapat waktu antar kedatangan paket sebesar Ekspo(5) dalam menit dengan jumlah tiap kedatangan adalah 2 paket. Setiap entity memiliki jangka waktu pengiriman atau due date sebesar Tria(2,4,6) hari. Pada saat datang maka entity harus melalui proses inspeksi terlebih dahulu. Terdapat 2 buah proses inspeksi dengan masing – masing 1 operator inspeksi yang berbeda, dimana proses inpeksi kedua baru dilakukan atau dibuka jika antrian pada proses inspeksi 1 telah berjumlah 5 paket. Waktu inspeksi untuk kedua proses adalah Unif(13, 15) menit. Dari keseluruhan paket yang diinspeksi, sebanyak 10% paket mengalami kerusakan. Untuk paket yang rusak maka harus dilakukan perbaikan oleh 1 operator perbaikan selama Norm(7,3) menit, untuk kemudian dikembalikan pada proses inspeksi kembali. Untuk paket yang tidak cacat maupun yang sudah diperbaiki, maka paket akan mengalami proses penimbangan paket dengan waktu Tria(1, 2.5, 3) menit oleh 1 operator penimbang. Untuk proses inspeksi dan penimbangan, entity dengan due date yang lebih kecil akan dilayani terlebih dahulu. Setelah itu paket akan dipisahkan menurut due datenya. Untuk paket dengan due date kurang dari sama dengan 3 hari maka paket tersebut akan melalui proses pengecekan alamat tujuan dengan waktu Ekspo(6) menit dan proses pengepakan paket dengan waktu Norm(4,1) menit, dimana jumlah operator untuk masing – masing proses adalah 1 orang. Sedangkan untuk paket dengan due date lebih dari 3 hari, maka terlebih dahulu akan melalui proses pendataan dengan waktu Unif(3.5, 4.4) menit oleh 1 operator. Kemudian paket tersebut juga melalui proses yang sama yaitu proses pengecekan alamat tujuan dan proses pengepakan, tetapi waktunya adalah Tria(3.5,4,6.3) menit dan Ekspo(2) menit. Kemudian paket dengan due date kurang dari sama dengan 3 hari akan menuju kendaraan A untuk dikirimkan. Sedangkan paket lainnya menuju kendaraan B.
a. Modelkan permasalahan diatas dengan software ARENA 5. Running dilakukan dalam 120 jam
b. Buat scenario perbaikannya!
Komponen dari model Simulasi Awal B1
o Entity Sistem B1
Entity adalah item yang melalui proses dalam sistem yang diamati. Entity tersebut merupakan paket KOI EXPRESS.
o Resource
Resource adalah segala sesatu yang mendukung terjadinya aktivitas dalam sistem yang diamati. Dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai Resource adalah sebagai berikut:
- Operator inspeksi 1 dan 2 (2 orang),
- Operator perbaikan paket yang rusak (1 orang) ,
- Operator penimbangan (1 orang),
- Operator pengecekan alamat tujuan (1 orang),
- Operator pendataan (1 orang), dan
- Operator pengepakan (1 orang).
- Timbangan
o Waktu kedatangan
Waktu kedatangan paket yang masuk ke dalam sistem pengiriman paket ini berdistribusi eksponensial, dimana rata-rata waktu antar kedatangannya adalah sebesar 5 menit. Dan jumlah kedatangan entity sebanyak 2.
o Waktu Proses
- Proses Inspeksi UNIF(13,15)
Proses Inspeksi berdistribusi uniform dimana waktu minimumnya 13 menit dan maksimalnya 15 menit.
- Proses Penimbangan TRIA(1,2.5,3)
Penimbangan berdistribusi triangular dengan waktu minimum 1 menit dengan medium (most likely) 2.5 menit dan maksimum 3 menit.
- Proses Pendataan UNIF(3.5,4.4)
Proses pencatatan konsumen berdistribusi uniform dengan waktu minimal 3.5 menit dan maksimal 4.4 menit.
- Proses Pengecekan EXPO(6) dan TRIA(3.5,4,6.3)
Dalam proses ini untuk paket yang datang dengan due date kurang dari sama dengan 3 hari maka dicek dengan distribusi eksponensial dengan waktu rata-rata 6 menit. Sedangkan paket yang kedatangannya berdue date lebih dari 3 hari maka dicek dengan distribusi triangular dengan waktu minimum 3.5 menit dengan medium (most likely) 4 menit dan maksimum 6.3 menit.
- Proses Pengepakan NORM (4,1) dan EXPO(2)
Selanjutnya proses pengepakan untuk paket yang datang dengan due date kurang dari sama dengan 3 hari maka dipak dengan distribusi normal dengan waktu rata-rata 4 menit dan standar deviasi 1 menit. Sedangkan pengepakan untuk paket yang berdue date lebih dari 3 hari maka dicek dengan distribusi eksponensial dengan waktu rata-rata 2 menit.
o Element atau Komponen dalam sistem yang lain
- Control
Control merupakan segala sesuatu yang mendukung terjadinya aktivitas dalam sistem yang diamati. Dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai control adalah sebagai berikut :
Ø Metode antrian adalah Lowest Atribut Value artinya paket yang memiliki due date≤ 3 hari (yang lebih rendah) akan diprioritaskan dikerjakan lebih dahulu daripadapaket yang memiliki due date > 3 hari.
Ø Apabila paket yang datang yang berada dalam Antrian ≤5 maka paket yang datang akan diproses oleh operator inspeksi 1 namun apabila antian dari operator 1 telah >5 maka operator inspeksi 2 akan dibuka.
Ø Dalam populasi paket tersebut pastilah 10% mengalami kerusakan, dan untuk yang mengalami kerusakan haruslah diberikan perbaikan kemudian baru ditimbang sedangkan untuk paket yang tidak cacat akan langsung ditimbang.
Ø Paket akan diklasifikasikan menjadi dua, yakni berdasarkan due date-nya. Paket yang > 3 hari akan dilakukan pendataan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecekan alamat tujuan. Sedangkan untuk paket yang due date-nya ≤3 hari dilakukan proses pengecekan alamat tujuan.
Running dilakukan dalam 120 jam
· Keadaan Sistem B2
2. Sebuah perguruan tinggi membuka pendaftaran mahasiswa baru. Setelah semua proses ujian masuk diselenggarakan, calon mahasiswa yang lolos memasuki tahap administrasi. Loket administrasi dibuka selama 5 hari kerja, mulai jam 8 hingga jam 18.00.
Waktu kedatangan mahasiswa baru adalah berdistribusi exponential(1.2) menit sejak jam 7.30 pagi. Terdapat beberapa macam loket. Loket jenis pertama adalah loket pembelian formulir administrasi yang diisi oleh 2 penjaga. Waktu pengerjaan yang dihabiskan adalah NORM (1.5, .5) menit. Kemudian formulir diisi oleh masing-masing calon mahasiswa baru. Lamanya waktu yang mengisi formulir adalah NORM(14, 2) menit. Setelah selesai mengisi, calon mahasiswa tadi mengantri untuk masuk ke loket pengumpulan & pemeriksaan untuk mengumpulkan formulirnya. Mahasiswa boleh meninggalkan lokasi pendaftaran setelah mendapatkan NIM dan Kartu Mahasiswa Sementara.
Dalam pengerjaan pengisian formulir, selalu saja ada orang yang tidak teliti ataupun tidak mengerti bagaimana mengisi formulir. Proporsi formulir yang dikumpulkan namun masih terisi salah atau masih ada kosong adalah sebesar 25%. Formulir yang masih tidak lengkap ataupun salah akan dikembalikan. Namun, pengumpulannya tidak perlu mengantri dari awal lagi melainkan akan langsung dilayani. Jumlah pegawai pemeriksaan adalah 4 orang, dan butuh waktu norm(3.5, 1).
Formulir yang lolos pemeriksaan, akan diteruskan ke loket entry data. Ada sebanyak 5 operator entry data. Job desc operator entry adalah meng-entry data NORM(6, 1) menit, memberi pengesahan dan stempel NORM (1, .2) menit, serta memberikan NIM dan Kartu Mahasiswa Sementara NORM (.6, .1) menit.
Setelah mahasiswa baru mendapatkan NIM dan Kartu Mahasiswa Sementara, mahasiswa meninggalkan lokasi.
Formulir yang telah selesai di-entry akan ditumpuk ke dalam dus berdasarkan fakultas. Saat satu tumpukan tertentu sudah mencapai 40 tumpukan, maka dus segera ditutup dan dipindahkan oleh operator entry data. Kegiatan ini butuh waktu tria(4, 5, 6) menit.
Modelkan permasalahan diatas dengan software ARENA 5. Running dilakukan dalam 300 jam.
Komponen dari model Simulasi Awal B2
o Entity Sistem B2
Entity adalah item yang melalui proses dalam sistem yang diamati. Entity tersebut antara lain mahasiswa baru, formulir dan name tag (NIM / Nomor Induk Mahasiswa & kartu mahasiswa sementara).
o Resource
Resource adalah segala sesatu yang mendukung terjadinya aktivitas dalam sistem yang diamati. Dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai Resource adalah sebagai berikut:
§ Petugas Loket Pembelian Formulir (2 orang)
§ Petugas Pemeriksaan Formulir (4 orang)
§ Petugas Entry Data (5 orang)
§ Alat stempel
o Waktu kedatangan
Waktu kedatangan mahasiswa baru yang masuk ke dalam sistem pendaftaran mahasiswa baru ini berdistribusi eksponensial, dimana rata-rata waktu antar kedatangannya adalah sebesar 1.2 menit sejak pukul 07.30. Loket administrasi buka dari pukul 08.00 – 18.00 selama senin sampai jumat .
o Waktu Proses
- Proses Pembelian Formulir NORM (1.5,0.5)
Proses pembelian formulir berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 1.5 menit dan standar deviasi 0.5 menit.
- Proses Pengisian Formulir NORM (14,2)
Pengisian formulir berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 14 menit dan standar deviasi 2 menit.
- Proses Pemeriksaan Formulir NORM (3.5,1)
Pemeriksaan formulir berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 3.5 menit dan standar deviasi 1 menit.
- Proses Pe-entry-an Data NORM (6,1)
Proses pe-entry-an data berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 6 menit dan standar deviasi 1 menit.
- Proses Pengesahan dan Pemberian Stempel NORM (1,0.2)
Proses pengesahan dan pemberian stempel berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 1 menit dan standar deviasi 0.2 menit.
- Proses Pemberian NIM dan Kartu Mahasiswa Sementara NORM (0.6,0.1)
Pemberian NIM dan kartu mahasiswa sementara berdistribusi normal dengan waktu rata-rata 0.6 menit dan standar deviasi 0.1 menit.
- Penumpukan dan Pemindahan Formulir TRIA (4, 5, 6)
Penumpukan dan pemindahan formulir berdistribusi triangular dengan waktu minimum 4 menit dengan medium (most likely) 5 menit dan maksimum 6 menit.
o Element atau Komponen dalam sistem yang lain
- Control
Control merupakan segala sesuatu yang memberikan batasan-batasan dan yang mendukung terjadinya aktivitas dalam sistem yang diamati. Dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai control adalah sebagai berikut :
Metode antrian adalah First In First Out digunakan ketika formulir yang masuk lebih dulu itu yang akan diproses lebih dahulu. Loket Pembelian Formulir baru dibuka pada pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 18.00 walaupun pengunjung sudah mulai datang dari pukul 07.30.
Ø Namun saat di loket pengumpulan dan pemeriksaan memakai metode Lowest Atribute Value yaitu formulir yang telah dilakukan pengisian ulang mendapatkan prioritas utama daripada formulir yang baru.
Ø Apabila formulir yang telah dikumpulkan terdapat kesalahan maka akan dikembalikan kepada mahasiswa untuk diperbaiki. setelah diperbaiki langsung diserahkan ke loket pengumpulan dan pemeriksaan tanpa perlu mengantri lagi.
Ø Simulasi dilakukan selama 300 jam.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini berisi mengenai pengumpulan dan pengolahan data modul ”basic process”.
3.1 Model Konseptual
Berikut ini akan diberikan model konseptual pada sistem B1 berupa RPD (rich picture diagram) dan model konseptual dari sistem B2 yaitu ACD (Activity Cycle Diagram)
- Rich Picture Diagram Sistem B1
Berikut ini adalah rich picture diagram dari proses operasi yang dilakukan oleh perusahaan pengiriman paket KOI EXPRESS.
Gambar 1. Rich Picture Diagram
Problematic Situation : Permasalahan antrian yang timbul di proses inspeksi 1
- Paket yang datang akan dilakukan proses inspeksi terlebih dahulu.
- Apabila pada antrian Inspeksi 1 > 5 maka proses inspeksi 2 akan dibuka.
3.1.1. Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi
Ø Model Konseptual (ACD)
Gambar 2. Model Konseptual ACD
3.2 Model Arena
3.2.1 Model Arena Sistem B1
Gambar 3 Model Arena Sistem B1
Pada sistem B1 pengiriman paket KOI EXPRESS modul Basic Process digunakan model yang disimulasikan dengan Arena dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Create
Gambar 4 Modul create pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Modul ini akan menggambarkan kedatangan enitity paket ke dalam sistem pengiriman paket KOI EXPRESS dengan jumlah tiap kedatangan sebanyak 2 paket yang pola kedatangannya berdistribusi eksponensial dengan waktu rata-rata 5 menit.
Assign
Gambar 5 Modul assign Pendeskripsian Prioritas pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Modul assign untuk memasukkan nilai baru pada atribut, variabel, entity type, atau variabel lain pada sistem. Gambar 5 di atas, merupakan assign kondisi antrian dari paket yang masuk ke sistem pengiriman paket KOI EXPRESS untuk perbaikan yang menjadi prioritas 1.
Gambar 6 Modul assign Pendeskripsian Paket Berdasarkan Due Date ≤ 3
Gambar 7 Modul assign Pendeskripsian Paket Berdasarkan Due Date > 3
Gambar 8 Modul assign Pendeskripsian Paket Berdasarkan Due Date ≤ 3
Gambar 9 Modul assign Pendeskripsian Paket Berdasarkan Due Date > 3
Gambar 10 Modul-Modul assign Sistem Pengiriman Paket KOI EXPRESS Berdasarkan Due Datenya
Decide
Gambar 11 Modul decide Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Modul ini digunakan untuk menentukan keputusan dalam sistem. Gambar di atas menunjukkan bahwa keputusan yang diambil akan menentukan akan dibawa ke mana paket setelah diperiksa kondisinya. Jika paket mengalami kerusakan maka akan diperbaiki dan kembali ke inspeksi awal. Sedangkan paket yang baik akan dilanjutkan ke proses penimbangan. Peluang paket yang baik sebesar 90% dan 10% paket yang mengalami perbaikan karena rusak.
Ada juga keputusan berdasarkan pengaruh dari kondisi (by condition) dan juga keputusan untuk beberapa kesempatan (N-way).
Gambar 12 Modul Decide untuk Kondisi 2-Way by Condition dengan Kondisi True Tidak Lebih Sama dengan 5
Gambar 13 Modul Decide untuk Kondisi 2-Way by Condition dengan Kondisi True Berdasarkan Kondisi Atribut
Gambar 14 Modul Decide untuk Kondisi 2-Way by Condition dengan Kondisi True Berdasarkan Due Date ≤ 3
Gambar 15 Modul-Modul Decide pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Process
Gambar 16 Modul Process Inspeksi 1 pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 16 itu, menunjukkan bahwa paket yang datang diinspeksi oleh 1 operator selama minimal 13 menit dan maksimal 15 menit dengan distribusi uniform. Proses lainnya yaitu proses perbaikan, penimbangan, pendataan, pengecekan alamat tujuan, dan pengepakan.
Gambar 17 Proses Perbaikan pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 18 Proses Penimbangan pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 19 Proses Pendataan pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 20 proses pengepakan pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Dispose
Gambar 20 Modul-Modul Dispose Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 20 menunjukkan bahwa paket keluar dari sistem B1 pengiriman paket KOI EXPRESS dengan diangkut oleh kendaraan A dan B sesuai due date masing-masing.
Gambar 21 Resource Basic Process pada Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
Gambar 22 Queue Basic Process untuk Sistem B1 Pengiriman Paket KOI EXPRESS
3.2.2 Model Arena Sistem B2
Gambar 23 Model Arena Sistem B2
Pada sistem B2 pendaftaran mahasiswa baru modul Basic Process digunakan model yang disimulasikan dengan Arena dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Create
Gambar 24 Modul create pada Sistem B2
Modul ini akan menggambarkan kedatangan enitity mahasiswa ke dalam sistem pendaftaran mahasiswa baru dengan kedatangan berdistribusi eksponensial dengan entities per arrival sebesar 1.
Hold
Gambar 25 Modul hold pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Modul hold ini digunakan untuk menahan aliran entitas yaitu mahasiswa baru selama 0.5 jam atau 30 menit untuk masuk ke sistem hingga pukul 08.00 sebelum mendaftar ulang di loket pembelian formulir.
Process
Gambar 26 Modul process pembelian formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 27 Modul process pengisian formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 28 Modul process pengumpulan dan pemeriksaan pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 29 Modul process pengisian ulang formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 30 Modul process entry data pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 31 Modul process pengesahan formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 32 Modul process pemberian NIM pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 33 Modul process pemindahan formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Separate
Gambar 34 Modul Separate antara Formulir dan Mahasiswa pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 35 Contoh Lain Modul separate pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Modul separate pada sistem B2 pendaftaran ulang mahasiswa baru ini menunjukkan pemisahan aliran entitas dari formulir dan mahasiswa, dimana formulir masuk ke loket untuk dientry datanya sedangkan mahsiswa akan menunggu di luar. Begitu pula dengan seperate NIM dan formulir yang ada di loket. NIM akan diberikan kepada mahasiswa sedangkan formulir akan ditumpuk dan dikirim ke fakultas.
Bacth
Gambar 36 Modul Batch Penumpukan Formulir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 37 Modul batch Mahasiswa dan NIM pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Modul batch untuk menggabungkan entity, seperti gambar di atas yang menggabungkan setiap data formulir yang berjumlah 40 entitas berdasarkan fakultasnya serta menggabungkan mahasiswa dengan NIM dan KTMnya.
Decide
Gambar 38 Modul decide pembagian fakultas pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 39 Modul decide prioritas pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 40 Modul decide persentase pemeriksaan pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Di modul decide ini terdapat modul decide pembagian fakultas, decide prioritas, dan decide persentase pemeriksaan. Decide pembagian fakultas membagi formulir menjadi tiga fakultas yaitu fakultas A, B, dan C. Di modul decide prioritas membagi formulir yang telah didisi ulang dan formulir yang masih baru menuju . Sedangkan di decide persentase pemeriksaan membagi formulir yang telah benar diisi dan yang masih salah. Persentase formulir benar 75%.
Assign
Gambar 41 Modul assign fakultas A pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 42 Modul assign fakultas B pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 43 Modul assign fakultas C pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 44 Modul assign prioritas pengumpulan pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 45 Modul assign prioritas pengumpulan ulang pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Di modul assign formulir dibedakan menjadi 3 fakultas yaitu fakultas A, B, dan C. ketiga fakultas tersebut memiliki value yang berbeda-beda yaitu value 1 untuk fakultas A, value 2 untuk fakultas B, dan value 3 untuk fakultas C. sedangkan untuk modul assign prioritas pengumpulan formulir memiliki value 2 dan di modul assign formulir pengisian ulang sebesar 1. Hal ini menandakan bahwa formulir yang telah diisi ulang lebih diprioritaskan untuk dilakukan pemerikssaan terlebih dahulu.
Dispose
Gambar 46 Modul dispose formluir pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Gambar 47 Modul dispose mahasiswa pada Sistem B2 Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Di modul dispose ini terdapat dua bentuk output yaitu mahasiswa dan formulir. Mahasiswa keluar dari sistem setelah mendapatkan NIM dan formulir keluar dari sistem setelah proses pemindahan menuju fakultas masing-masing.
3.3 Model Perbaikan
Pada model perbaikan dari model arena untuk soal pertama paket B adalah penambahan pekerja sebanyak 1 orang pada proses inspeksi A. Sehingga jumlah pekerja pada proses inspeksi A bertambah menjadi 2 orang, dengan cara bekerja yang saling bergantian antara operator inspeksi A1 dengan operator inspeksi A2. Jika operator inspeksi A1 bekerja, maka operator inspeksi A2 tidak bekerja, begitu pula sebaliknya.
Output dengan perbaikan dengan penambahan pekerja pada proses inspeksi paket KOI Ekspress :
Sebelum Perbaikan | Setelah Perbaikan |
| |
Tabel 2. Output Setelah Perbaikan
BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
Pada bab 4 ini hasil output pada software Arena akan dianalisis dan diinterpretasikan sehingga dapat diberikan perbaikan dari hasil simulasi awal yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
4.1 Analisis Output Simulasi Awal
Subbab ini menjelaskan interpretasi dan analisis data output hasil simulasi awal pada perusahaan pengiriman paket KOI EXPRESS (Sistem B1)
Analisis simulasi Arena untuk soal no 1 paket B
Pada inspeksi 1 rata-rata lama pengantrian adalah sebesar 0,8 menit. Sedangkan untuk inspeksi 2, rata-rata lama pengantrian adalah sebesar 3,1 menit. Sedangkan untuk banyaknya antrian pada proses inspeksi 1 adalah 4,65 atau dibulatkan menjadi 5 paket, dan untuk proses inspeksi 2 adalah 902,43 atau 903 paket. Pada saat me-running Arena selama 120 jam, ternyata terdapat 1858 paket yang masih berada dalam sistem. Untuk utilitas, pada operator pengepakan utilitasnya adalah sebesar 35%, pada operator pengecekan alamat adalah sebesar 67%, pada operator inspeksi A adalah sebesar 100%, pada operator inspeksi B adalah sebesar 99,9%, pada operator pendataan adalah sebesar 33%, pada operator perbaikan adalah sebesar 7%, dan pada operator penimbangan adalah sebesar 28,5%. Untuk utilitas sebesar 100%, itu berarti bahwa operator tersebut 100% bekerja tanpa istirahat selama waktu kerjanya, misalnya waktu kerja adalah selama 7 jam, maka operator akan bekerja selama 7 jam tanpa istirahat.
Sedangkan untuk jumlah paket yang masuk dan yang keluar terdapat selisih yang cukup besar. Operator yang masuk pada KOI EXPRESS adalah sebesar 2806 paket, sedangkat yang telah diantar atau keluar adalah sebesar 948 paket.
Analisis simulasi Arena untuk soal no 2 paket B
Kedatangan mahasiswa rata-rata 0.788 menit, antrian pembelian formulir sebesar 0.009 menit, antrian penumpukan formulir berdasarkan fakultas rata-rata 1.505 menit. Antrian mahasiswa dapat NIM sebesar 15.48 menit. Antrian pemindahan formulir sebesar 30.87 menit. Jumlah formulir yang masih diproses setelah running selesai masih sebesar 4370 buah.
Utilisasi operator 1 pembelian formulir sebesar 68% dan untuk operator 2 sebesar 55.6%. utilisasi operator 1 pemeriksaan sebesar 93%, operator 2 sebesar 91%, operator 3 sebesar 88%, dan operator 4 sebesar 85%. Hal ini terlihat bahwa keempat operator pemeriksaan cukup sibuk dalam meng-handle loket pemeriksaan formulir.
Utilisasi operator 1 pengentry data sebesar 99%, operator 2 sebesar 99%, operator 3 sebesar 99%, operator 4 sebesar 99%, dan operator 5 sebesar 99%. Kelima operator ini memiiki utilitas yang sangat tinggi. Dari hasil running selama 300 jam, mahasiswa yang masuk sebesar 53173 dan mahasiswa yang keluar dari sistem sebesar 44259 orang.
4.2 Analisis Output Simulasi Perbaikan
Subbab ini menjelaskan interpretasi dan analisis data output hasil simulasi perbaikan pada perusahaan pengiriman paket KOI EXPRESS (Sistem B1)
Pada inspeksi 1 rata-rata lama pengantrian berkurang menjadi 0,49 menit. Sedangkan untuk inspeksi 2, rata-rata lama pengantrian berkurang menjadi 1,65 menit. Sedangkan untuk banyaknya antrian pada proses inspeksi 1 adalah 4,25 atau dibulatkan menjadi 5 paket, dan untuk proses inspeksi 2 adalah 693,02 atau 694 paket. Antrian pada proses inspeksi 2 jauh berkurang jika diabndingkan dengan keadaan sebelum perbaikan, yaitu sebanyak 903 paket. Pada saat me-running Arena selama 120 jam, ternyata terdapat 1437 paket yang masih berada dalam sistem. Hal ini jauh berkurang jika dibandingkan dengan simulasi sebelum diperbaiki. Untuk utilitas, pada operator pengepakan utilitasnya adalah sebesar 45%, pada operator pengecekan alamat adalah sebesar 92%, pada operator inspeksi A1 adalah sebesar 99%, pada operator inspeksi A2 adalah sebesar 99%, pada operator inspeksi B adalah sebesar 99%, pada operator pendataan adalah sebesar 57%, pada operator perbaikan adalah sebesar 13%, dan pada operator penimbangan adalah sebesar 41%. Setelah perbaikan, terlihat bahwa jumlah entitas pada operator inspeksi A mengalami penurunan dari 100% menjadi 99% untuk operator inspeksi A1 dan operator inspeksi A2 dengan menambahkan seorang operator pada operator inspeksi A, yang bekerja secara bergantian. Namun, hal ini berakibat pada meningkatnya utilitas pada operator pengecekan alamat, operator pendataan, operator perbaikan, dan operator penimbangan. Hal ini disebabkan karena antrian pada operasi inspeksi tidak lagi panjang dan lama antrian juga ikut berkurang, serta waktu pelayanan menjadi cepat. Sehingga paket yang masuk pada operasi inspeksi menjadi cepat keluar pada operasi tersebut. Dan menyebabkan antrian sesudah operasi inspeksi menjadi ramai dari pada biasanya.
Sedangkan untuk jumlah paket yang masuk dan yang keluar, selisihnya jauh berkurang. Dimana paket yang masuk pada KOI EXPRESS adalah sebesar 2832 paket, sedangkat yang telah diantar atau keluar adalah sebesar 1395 paket. Dimana paket yang masuk pada saat sebelum perbaikan adalah 2806 dan yang keluar adalah 948. Hal ini disebabkan oleh antrian yang terjadi pada proses inspeksi jauh berkurang sehingga waktu paket masuk hingga paket keluar menjadi lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
- Kelton, David W, Randall P Sadoswski, and David T Sturrock, Simulation with Arena, Mc Graw Hill.
- Modul Basic Process Responsi Simulasi Sistem Industri 2008.
- Harrel, Ghosh, Bowden (2004), Simulation using Promodel, Mc Graw Hill.
LAMPIRAN
Tabel 1 Lampiran Hasil Running Simuasi Soal 1 Kondisi Existing
Tabel 2 Lampiran. Hasil Running Simulasi Soal 1 Kondisi Perbaikan
Tabel 3 Lampiran hasil Running Simulasi Soal Nomor 2